SAKE

Sake sering dikonsumsi sebagai bagian dari ritual pemurnian Shinto. Selama Perang Dunia II, pilot Kamikaze meminum Sake sebelum menjalankan misi mereka. Dalam sebuah upacara yang disebut Kagami Biraki, tong kayu Sake dibuka dengan palu selama festival Shinto, Pernikahan, pembukaan toko, olahraga dan kemenangan pemilu dan perayaan lainnya. Sake ini, yang disebut Zake-Iwai (Sake perayaan), diberikan secara gratis kepada semua orang untuk menyebarkan nasib baik.
Pada tahun baru, banyak orang Jepang meminum Sake khusus yang disebut Toso. Toso adalah semacam Iwai-Zake yang dibuat dengan merendam Tososan, sebuah obat bubuk Cina, selama semalam di dalam Sake. Bahkan anak-anak ikut mendapat porsi. Di beberapa daerah, urutan meminum Toso dimulai dari orang yang paling muda ke orang yang paling tua.
Sake juga diproduksi di negara Cina dan Korea, tetapi hasil akhirnya sering berbeda. Perbedaan utamanya adalah pada pemanfaatan jenis Kapang (Koji) yang digunakan untuk memcahkan Pati. Koji Jepang terdiri dari kapang yang ditumnuhkan pada beras yang telah dikukus atau pada tepung terigu. Bila digunakan terigu, biasanya tidak dilakukan proses pengukusn. Pada Koji Cina, kapang yang ditumbuhkan adalah Phycomycetes, sedangkan kapang yang digunakan pada pembuatan koji Jepang adalah Ascomycetes, seperti Aspergillus Oryzae, Aspergillus Awamori dan Aspergillus Sojae.
Jenis-Jenis Sake
Dikenal beberapa jenis Sake yang digolongkan berdasarkan penambahan alkohol, aroma, harga, kualitas dan kompleksitasnya, yaitu:
1. Sake yang ditambah alkohol
- Daiginjoshu
- Ginjoshu
- Honjozoshu
2. Sake yang tidak ditambah alkohol
- Junmai Daiginjoshu
- Junmai Ginjoshu
- Junmaishu
Adapula Futsuushu yang merupakan Sake biasa dan murah yang tidak dimasukkan ke dalam penggolongan Sake. Produksi jenis Sake ini telah mencapai 80% dari totdal produksi Sake. Akhiran -shu disini berarti Sake. Terkadang nama jenis-jenis Sake disebut tanpa akhiran -shu.
Cara Membuat Sake Jepang
Sake Jepang diproduksi melalui tiga tahap fermentasi yang melibatkan Koji dari beras yang telah ditumbuhi Cendawan, yaitu suatu adonan bibit awal dilanjutkan proses sterilisasi pada suhu rendah. Penggunaan jenis bibit awal tersebut sangat penting karena dapat memberikan kesempatan terjadinya fermentasi secara serentak, baik dalam masa Moromi atau masa utama. Ketiga tahap tersebut adalah:
- Pembuatan Koji
- Pembuatan Massa Moto
- Pembuatan Massa Moromi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar