RUM

Rum terdiri dari berbagai jenis dengan kadar alkohol yang berbeda-beda. Rum putih umum digunakan sebagai pencampur Koktail. Rum berwarna cokelat keemasan dan gelap dipakai untuk memasak, membuat kue, dan juga pencampur Koktail. Hanya Rum berkualitas tinggi saja yang biasa diminum polos tanpa pencampur atau ditambah es batu (On The Rock). Rummemegang peranan penting dalam kebudayaan orang-orang di Hindia Barat dan dikenal sebagai minuman perompak dan Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
Etimologi
Asal-usul kata Rum tidak diketahui dengan jelas. Pendapat yang banyak beredar mengatakan asal katanya adalah Rumbullion yang berarti "Kebisingan yang hebat atau hingar bingar." Pendapat lain mengatakan, Rum diambil dari gelas besar untuk minum orang Belanda yang disebut Rummers dari kata Roemer atau gelas minum. Kemungkinan lin, Rum adalah kependekan lain dari Saccharum (bahasa Latin untuk gula), atau Arome (bahasa Perancis untuk Aroma). Di Amerika Serikat, istilah Rumme (Rum) mulai umum dipakai sejak Mei 1657. Pada waktu itu, Kongres Persemakmuran Massachusetts (General Court of Massachusetts) melarang penjualan minuman keras beralkohol tinggi.

Sejarah
Bentuk awal dari Rum sudah dibuat orang zaman purbakala. Minuman hasil fermentasi air tebu diperkirakan sudah dibuat orang India dan orang Cina Kuno. Cara pembuatan minuman tersebut menyebar ke tempat-tempat lain dan menjadi minuman Brum yang sudah dibuat orang Melayu sejak ribuan tahun yang lalu. Marcopolo mencatat di abad ke-14, bahwa ia ditawari "minuman anggur dari gula yang sangat enak" ditempat yang sekarang disebut Iran.
Distilasi Rum pertama kali dilakukan pada abad ke-17 oleh pekerja perkebunan tebu di Karibia. Penemunya adalah budak perkebunan yang mengetahui bahwa Molase bisa difermentasi menjadi alkohol. Proses distilasi dilakukan terhadap hasil fermentasi untuk mendapatkan minuman berkadar alkohol tinggi berupa Rum yang pertama. Konon Rum awalnya berasal dari Pulau Barbados. Di zaman dulu, Rum asal Karibia masih berkualitas rendah. Salah satu buktinya adalah tulisan dokumen pada tahun 1651 dari Barbados, "Produksi utama yang mereka buat di pulau disebut Rumbullion alias Kill-Divil yang dibuat dari distilasi air tebu, minuman keras yang pedas, panas dan tidak enak."

Permintaan gula di Eropa dan Molase untuk produksi Rum melonjak sepanjang abad ke-17 dan abad ke-18. Akibatnya, perkebunan tebu di Karibia membutuhkan banyak pekerja perkebunan. Kebutuhan ini dicukupi dengan budak-budak yang diperoleh dari perdagangan segitiga antara Afrika, Karibia dan negara-negara kolonial. Perdagangan segitiga terganggu akibat Akta Gula tahun 1764, dan kemungkinan menjadi salah satu penyebab Revolusi Amerika.
Seusai revolusi, popularitas Rum di Amerika Serikat terus berlanjut. George Washington meminta satu tong Rum dari Barbados untuk upacara pelantikannya pada tahun1789. Kepopuleran Rum akhirnya menurun setelah adanya pembatasan impor Rum dari Karibia dan peningkatan produksi Whisky secara besar-besaran di Amerika Serikat.
Rum mulai dikait-kaitkan dengan perompak sejak kapal perang swasta Inggris yang disebut Privateer mulai berdagang barang-barang mentah. Sebagian diantaranya, kapal-kapal tersebut menjadi kapal bajak laut dengan anak buah kapal terdiri dari perompak yangs senang minum Rum . Kisah perompak gemar minum Rum semakin populer berkat novel Pulai Harta karya Robert Louis Stevenson.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar