Minggu, 29 Mei 2011

RUM

Rum (Rhum) adalah minuman beralkohol hasil fermentasi dan distilasi dai Molase (tetes tebu) atau air tebu yang merupakan produk samping industri gula. Rum hasil distilasi berupa cairan berwarna bening dan biasanya disimpan untuk mengalami pematangan di dalam tong yang dibuat dari kayu Ek atau kayu jenis lainnya. Produsen Rum terbesar di dunia adalah negara-negara Karibia dan sepanjang aliran Sungai Demerara di Guyana, Amerika Selatan. Selain itu, pabrik Rum ada di negara-negara lain di dunia seperti Australia, India dan Kepulauan Reunion.

Rum terdiri dari berbagai jenis dengan kadar alkohol yang berbeda-beda. Rum putih umum digunakan sebagai pencampur Koktail. Rum berwarna cokelat keemasan dan gelap dipakai untuk memasak, membuat kue, dan juga pencampur Koktail. Hanya Rum berkualitas tinggi saja yang biasa diminum polos tanpa pencampur atau ditambah es batu (On The Rock). Rummemegang peranan penting dalam kebudayaan orang-orang di Hindia Barat dan dikenal sebagai minuman perompak dan Angkatan Laut Kerajaan Inggris.


Etimologi

Asal-usul kata Rum tidak diketahui dengan jelas. Pendapat yang banyak beredar mengatakan asal katanya adalah Rumbullion yang berarti "Kebisingan yang hebat atau hingar bingar." Pendapat lain mengatakan, Rum diambil dari gelas besar untuk minum orang Belanda yang disebut Rummers dari kata Roemer atau gelas minum. Kemungkinan lin, Rum adalah kependekan lain dari Saccharum (bahasa Latin untuk gula), atau Arome (bahasa Perancis untuk Aroma). Di Amerika Serikat, istilah Rumme (Rum) mulai umum dipakai sejak Mei 1657. Pada waktu itu, Kongres Persemakmuran Massachusetts (General Court of Massachusetts) melarang penjualan minuman keras beralkohol tinggi.

Sekarang ini, Rum sering disebut berdasarkan nama lokal tempat Rum diproduksi. Sebutan untu Rum produksi negara berbahasa Spanyol adalah Ron, sedangkan Ron Anejo adalah sebutan untu Rum yang telah lama disimpan dan dipasarkan sebagai barang berkualitas. Rum produksi negara berbahasa Perancis disebut Rhum, sedangkan Rhum Vieux merupakan sebutan Rum Perancis yang sudah disimpan lama dan memenuhi beberapa kriteria lain.




Sejarah

Bentuk awal dari Rum sudah dibuat orang zaman purbakala. Minuman hasil fermentasi air tebu diperkirakan sudah dibuat orang India dan orang Cina Kuno. Cara pembuatan minuman tersebut menyebar ke tempat-tempat lain dan menjadi minuman Brum yang sudah dibuat orang Melayu sejak ribuan tahun yang lalu. Marcopolo mencatat di abad ke-14, bahwa ia ditawari "minuman anggur dari gula yang sangat enak" ditempat yang sekarang disebut Iran.

Distilasi Rum pertama kali dilakukan pada abad ke-17 oleh pekerja perkebunan tebu di Karibia. Penemunya adalah budak perkebunan yang mengetahui bahwa Molase bisa difermentasi menjadi alkohol. Proses distilasi dilakukan terhadap hasil fermentasi untuk mendapatkan minuman berkadar alkohol tinggi berupa Rum yang pertama. Konon Rum awalnya berasal dari Pulau Barbados. Di zaman dulu, Rum asal Karibia masih berkualitas rendah. Salah satu buktinya adalah tulisan dokumen pada tahun 1651 dari Barbados, "Produksi utama yang mereka buat di pulau disebut Rumbullion alias Kill-Divil yang dibuat dari distilasi air tebu, minuman keras yang pedas, panas dan tidak enak."

Setelah dikembangkan orang Karibia, Rum populer sebagai minuman keras di Zaman Kolonial Amerika. Pabrik distilasi Rum yang pertama dibangun di tahun 1664 di Staten Island, dan disusul Moston, Massachusetts tiga tahun berikutnya. Industri Rum menjadi industri terbesar dan menguntungkan bagi New England. Rum produksi New England cukup populer dan bahkan sempat dianggap sebagai salah satu Rum terbaik di dunia pada abad ke-18. Rum produksi Rhode Island bahkan diterima sebagai salah satu alat bayar di Eropa seperti halnya emas. Penduduk Amerika pada zaman kolonial sebelum Perang Revolusi Amerika diperkirakan setiap tahunnya mengkonsumsi Rum sebanyak 13,5 liter Rum per orang.

Permintaan gula di Eropa dan Molase untuk produksi Rum melonjak sepanjang abad ke-17 dan abad ke-18. Akibatnya, perkebunan tebu di Karibia membutuhkan banyak pekerja perkebunan. Kebutuhan ini dicukupi dengan budak-budak yang diperoleh dari perdagangan segitiga antara Afrika, Karibia dan negara-negara kolonial. Perdagangan segitiga terganggu akibat Akta Gula tahun 1764, dan kemungkinan menjadi salah satu penyebab Revolusi Amerika.

Seusai revolusi, popularitas Rum di Amerika Serikat terus berlanjut. George Washington meminta satu tong Rum dari Barbados untuk upacara pelantikannya pada tahun1789. Kepopuleran Rum akhirnya menurun setelah adanya pembatasan impor Rum dari Karibia dan peningkatan produksi Whisky secara besar-besaran di Amerika Serikat.

Rum mulai dikait-kaitkan dengan perompak sejak kapal perang swasta Inggris yang disebut Privateer mulai berdagang barang-barang mentah. Sebagian diantaranya, kapal-kapal tersebut menjadi kapal bajak laut dengan anak buah kapal terdiri dari perompak yangs senang minum Rum . Kisah perompak gemar minum Rum semakin populer berkat novel Pulai Harta karya Robert Louis Stevenson.

Angkatan Laut Inggris mengenal Rum sejak tahun 1655. Ketika itu armada Inggris sedang menduduki Pulau Jamaika. Produksi Rum Jamaika begitu melimpah sehingga jatah Brandy harian bagi pelaut diganti menjadi Rum. Awalnya, Rum diminum polos atau dicampur perasan jeruk limau. Sekitar tahun 1740, jatah Rum harian bagi pelaut mulai dicampur dengan air. Alasannya, Admiral Edward Vernon ingin mengurangi dampak kecanduan alkohol di kalangan pelaut. Minuman Rum yang dicampur air dikenal sebagai Grog. Pelaut Angkatan Laut Inggris terus menerima jatah harian berupa Rum yang disebut Tot hingga 13 Juli 1970.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar